Info

Berita Tolak Reklamasi Tanjung Benoa Bali kian santer

Iya betul, berita penolakan reklamasi Tanjung Benoa Bali kian santer terdengar. Mulai dari musisi Jerinx SID, DPR, hingga Ibu Susi, Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia. Mimin TanjungbenoaBali.com lagi baca-baca artikelnya di beberapa media nasional diantaranya kapanlagi.com, bisnis.com, merdeka.com

Sumber: merdeka.com

Kapanlagi.com – SID Tetap Ngotot Tolak Reklamasi Teluk Benoa Lewat Musik

Kapanlagi.com – Rencana reklamasi Teluk Benoa seluas 700 hektar oleh investor PT.TWBI (PT. Tirta Wahana Bali International) yang diduga mendapat dukungan dari para politisi di daerah, maupun di Senayan terus mendapatkan perlawanan rakyat Bali. Rakyat kian lantang bersuara menolak rencana reklamasi Teluk Benoa dengan berbagai cara mereka sendiri, baik lewat demonstrasi, baliho, media sosial dan juga lewat musik.

Seperti yang ditempuh sekelompok musisi yang selama ini dikenal getol menyuarakan penolakan reklamasi. Sadar dan tak mau tanah kelahirannya dijarah, dirusak oleh proyek reklamasi, mereka bersolidaritas menyuarakan penolakan reklamasi menggunakan media kesenian.

Salah satu grup band yang getol menyuarakan penolakan revitalisasi Teluk Benoa ini adalah Superman Is Dead alias SID. Ketiga personilnya, Bobby Kool, Eka Rock, dan JRX dibesarkan di Kuta, yang kerap mereka sebut Kuta Rock City. Mereka gerah dengan tanah kelahiran mereka yang mulai ‘panas’ dikuasai kerakusan manusia.

JRX adalah personil yang paling vokal. Ia sering terlibat aksi-aksi demo menentang rencana reklamasi Teluk Benoa. Ia percaya bahwa Bali terkenal bukan karena hotel, resort, villa atau bangunan mewahnya, melainkan karena alam, seni-budaya dan sosial manusianya. Itu yang menjadi “ruh” Bali sendiri. Tanpa kemewahan hotel atau resor pun Bali tetap akan terkenal di dunia.

23 januari kemarin ia dan SID tampil dalam konser bertajuk Mother Earth’s Calling di Denpasar. Ini bukan kali pertama ia meramaikan acara amal seperti ini. JRX memang tak pernah lelah menyuarakan penyelamatan Teluk Benoa yang kabarnya akan direklamasi dan dibangun Disneyland serta sirkuit F1.

Foto sumber: Kapanlagi.com

“Terima kasih semuanya yg sudah berdonasi semalam di konser “Mother Earth Calling, Music for Future”. Perolehan donasi diterima panitia Rp. 12.753.000. Biaya tenda, venue, dan cost produksi lain-lain: Rp. 8.909.000. . Total donasi (bersih): Rp. 3.844.000. Dan seperti di acara-acara sebelumnya, dana donasi sepenuhnya didedikasikan untuk gerakan Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa. Alam memberkati kita semua.” demikian tulis SID di akun official facebook dan twitternya.

Semangat, kawan-kawan. Tolak mereka dengan musik!

Sumber: https://www.kapanlagi.com/ showbiz/selebriti/ sid-tetap-ngotot-tolak-reklamasi-teluk- benoa-lewat-musik-19df9c.html

Bisnis.com – DPR: Setop Reklamasi Teluk Jakarta Dan Teluk Benoa

Bisnis.com, JAKARTA – Komisi IV DPR mendesak pemerintah untuk segera menghentikan reklamasi Teluk Jakarta dan Teluk Benoa di Bali karena akan mematikan penghidupan nelayan tradisional dan merusak lingkungan pesisir.

Ketua Komisi IV DPR Edhy Prabowo mengatakan pihaknya tak menyetujui kegiatan reklamasi yang dilakukan di dua tempat yakni di Jakarta dan Bali karena terkait dengan aktivitas bisnis, namun mematikan kehidupan nelayan. Di Jakarta, akan dibangun proyek Tanggul Laut Raksasa (giant sea wall) sedangkan di Bali akan dijadikan kawasan bisnis.

Hal itu juga merupakan kesimpulan Rapat Kerja pada 26 Januari antara Komisi IV DPR dengan pemerintah, yakni Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang dihadiri oleh Menteri KKP Susi Pudjiastuti.

Komisi itu meminta pemerintah untuk mengkaji ulang proses kedua tahap reklamasi itu sesuai dengan UU No.1/2014 tentang erubahan Atas Undang Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil

“Itu untuk kepentingan bisnis. Kami mendesak pemerintah untuk setop semua reklamasi, baik di Jakarta maupun di Bali,” kata Edhy usai menjadi pembicara di acara Temu Akbar Nelayan yang digelar Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara), Selasa (27/01/2015).

Pada Oktober 2014, pemerintah telah melakukan pemasangan tiang pancang Tanggul Laut Raksasa yang diklaim untuk menahan banjir. Sedangkan di Teluk Benoa, reklamasi akan dilakukan untuk membangun kawasan bisnis dan wisata.

Dia juga menuturkan reklamasi di Teluk Jakarta akan menghancurkan hutan bakau sehingga hal itu mengganggu ekosistem. Selain itu, paparnya, hutan bakau pun mengganggu aktivitas ekonomi nelayan tradisional.

Koordinator Perempuan Nelayan Teluk Jakarta, Fitri, mengatakan pihaknya mendesak pemerintah segera menghentikan kegiatan tersebut karena merugikan para nelayan pesisir di Teluk Jakarta. Dia menuturkan proyek itu membuat para nelayan kesulitan menangkap ikan di wilayah tangkap.

“Nelayan semakin jauh melaut sedangkan kapal yang dimiliki adalah kapal tradisional. Kami tak bisa mengakses modal untuk perlengkapan modern,” katanya kepada Bisnis, hari ini.

Sumber: https://industri.bisnis.com/ read/20150127/45/395769/ dpr-setop-reklamasi-teluk-jakarta-dan-teluk-benoa

Merdeka.com – Jika reklamasi Tanjung Benoa dilanjutkan, ini syarat Menteri Susi

Merdeka.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menginginkan dibangunnya wilayah air atau waduk sebelum melakukan pembangunan revitalisasi di Teluk Benoa, Bali. Menurut Susi, sudah seharusnya sebelum dilakukannya revitalisasi berbasis reklamasi di area seluas 10 hektar tersebut, maka harus dibangun pula waduk seluas 10 hektar.

Demikian disampaikan Susi Pudjiastuti saat Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IV DPR RI, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/1).

“Soal Teluk Benoa, izin lokasi sudah diterbitkan oleh KKP, izin lingkungan yang belum Pak. Pertanyaan saya, wilayah untuk genangan air mau dikemanakan. Kalau sudah disiapkan danau, dan ada wilayah air yang akan dikeruk, ya saya akan bikin opini clear dan seterang mungkin,” ujar Susi Pudjiastuti saat Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IV DPR RI, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/1).

Lanjut Susi, hal tersebut bertujuan untuk menampung air agar tidak terjadi banjir. “Kalau mereka mau mereklamasi 10 hektar, maka harus ada lahan air 10 hektar, untuk nelayan kah, pariwisata air kah, atau apapun. Kalau itu tidak bisa, ya tidak usah,” ujarnya.

“Saya akan pegang keyakinan itu. Kalau wilayah air tidak dibuat dulu, saya tidak approve. Kalau mereka berani buat dulu, baru saya approve,” katanya.

Hal ini, ujar Susi, menjadi prinsipnya. Karena apapun yang akan dibuat manusia dengan alam harus memperhitungkan ekosistemnya secara jelas.

“Bila kita mereklamasi satu hektar, berarti kita harus menyediakan tempat air juga satu hektar untuk genangan air. Bila itu tidak bisa, seharusnya tidak boleh. Karena nanti akan ada wilayah yang tenggelam,” kata Susi.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

As you found this post useful...

Follow us on social media!

Tanjung Benoa Bali merupakan pusat wisata bahari dan watersport di Bali. Butuh bantuan? silakan hubungi kami: 081339633454 (Call, SMS, WhatsApp)