Sebentar lagi Serangan – Tanjung Benoa bali akan terhubung jalan tol. Namun sebelum itu terealisasi, pihak terkait melakukan reboisasi atau penghijauan di hutan mangrove.
Bentukan usaha tujuh konsorsium perusahaan pelat merah, PT Jasa Marga bali Tol mengadakan reboisasi hutan mangrove dengan menanam 300.000 bibit mangrove tempat dibangunnya tol Serangan menuju Tanjung Benoa, bali.
Pengerjan mega proyek pembelah macet itu telah mengantungi surat izin dari Kementerian Lingkungan Hidup terkait penggunaan lahan mangrove. Jalan tol dengan empat simpang itu akan dibangun diatas rawa-rawa hutan mangrove. Persetujuan penggunaan sebagian kawasan telah disetujui tanpa melakukan penebangan pohon.
Di tepi pantai yang terbentang dari kota Denpasar hingga Kabupaten Badung ini, perseroan menanam 300.000 bibit pohon mangrove. Pada agenda ground breaking tol Serangan-Benoa itu, diserahkan beberapa pohon secara simbolis, hari ini.
Pada tepi pantai yang telah tertancap paku bumi tanda dimulainya pengerjaan konstruksi tol, beberapa petugas penanam bibit mangrove sibuk berjibaku dengan becek lahan hutan pantai yang gundul. “Ini upaya kami untuk melestarikan hutan mangrove,” kata Direktur Utama Jasa Marga bali Tol, Akhmad Tito Karim.
Sebelumnya, pembangunan mega proyek ini terganjal izin tata ruang pemanfaatan hutan mangrove dari Kementerian Kehutanan dan pemerintah setempat. Namun, pembangunan ruas tol sepanjang 11,99 kilometer telah diselesaikan menyusul telah dikeluarkannya ijin dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.
Seperti diketahui, hutan mangrove di bali banyak mengalami kerusakan akibat abai dalam hal amdal. Berdasarkan hasil survei Kementerian Kehutanan, pada 2006 Indonesia memiliki luasan hutan mangrove terbesar di Asia Tenggara, yaitu sebesar 7,7 juta hektare. Namun, hutan mangrove yang dalam keadaan baik hanya 3,6 juta hektar. Sisanya dalam keadaan rusak dan sedang.
sumber: https://www.bisnis.com/articles/jasa-marga–tanam-300-dot-000-bibit-mangrove