DENPASAR, KOMPAS.com – Trans Sarbagita mulai dari 10 hingga 23 November tidak melintasi kawasan bali Tourism Development Centre (BTDC), Nusa Dua bali. Transportasi ini kerap digunakan wisatawan yang kerap ingin mengunjungi pulau Peninsula dan wisata Water Blow.
Kepala Badan Pengelola Trans Sarbagita Ida Bagus Parsa mengungkapkan sebelumnya pihak BTDC telah memberikan surat pemberitahuan kepada pengelola alat transportasi publik Trans Sarbagita agar untuk sementara waktu rute bus tersebut diubah. Hal tersebut berkaitan dengan berlangsungnya KTT ASEAN.
Ia menuturkan tujuan bus Trans Sarbagita tetap sama yaitu dari Batubulan hingga Nusa Dua dan seknya. Hanya saja, lanjutnya, bus tidak masuk ke area BTDC. Rute Trans Sarbagita yang biasanya melalui pintu gerbang tengah BTDC, kini bus berukuran besar itu harus beralih langsung ke arah Tanjung Benoa hingga tepat di gerbang BTDC sebelah utara.
“Kemudian, dari gerbang itu, bus berputar k dan kem beroperasi menuju Batubulan,” jelas Parsa di Denpasar, Senin (14/11/2011).
Trans Sarbagita dirancang untuk menghidupkan jalur transportasi publik di empat daerah di bali, yaitu Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, dan Tabanan. Dari tiga koridor yang direncanakan, saat ini baru berop erasi koridor II dengan rute Terminal Batu Bulan-Nusa Dua. Di sepanjang rute Batu Bulan-Nusa Dua, bus melewati Jalan Bypass Ngurah Rai, yang merupakan jalan besar yang menuju ke kawasan wisata (Kuta, Jimbaran, dan Nusa Dua) dan Bandara Internasional Ngurah Rai.
Parsa menjelaskan aturan sementara tersebut diberlakukan untuk menjaga keamanaan selama koferensi setingkat kepala Negara itu berlangsung. Terkait keamanan tersebut, pihak pengelola Trans Sarbagita juga telah menjelaskan perubahan rute kepada para penumpangnya melalui pramu jasa atau asisten sopir saat bus tersebut beroperasi.
“Saya setuju dengan aturan tersebut, karena memang yang menyangkut keamanan itu penting sekali,” ujarnya.