Tol Bali

Sejarah Jalan Tol Bali Mandara

Jalan Tol Bali Mandara adalah jalan tol pertama dan hanya ada satu di Bali saat tulisan ini dimuat (4 Juni 2015). Di Indonesia, jalan tol ini merupakan satu-satunya jalan tol pertama yang dibangun diatas laut dan memiliki jalur khusus sepeda motor. Untuk memasukinya, akan dikenakan tarif tol Bali Mandara yang besarnya dikelompokkan menjadi 6 golongan yaitu:

  • Golongan I = Rp10 ribu – seperti kendaraan sedan, jip, pick up, truk kecil dan bus
  • Golongan II = Rp15 ribu – seperti truk dengan dua gandar
  • Golongan III = Rp20 ribu – seperti Truk dengan tiga gandar
  • Golongan IV = Rp25 ribu – seperti truk dengan empat gandar
  • Golongan V = Rp30 ribu – seperti truk dengan lima gandar
  • Golongan VI = Rp4 ribu – yakni kendaraan bermotor roda dua atau sepeda motor

Sejarah Jalan Tol Bali Mandara
Foto: Jalan Tol Bali Mandara

Sejarah Jalan Tol Bali Mandara

Jalan tol Bali Mandara memiliki panjang 12,7 km dan menghubungkan 3 titik penting yaitu Ngurah Rai Tuban, Benoa, dan Nusa Dua. Tujuan dibangun jalan ini adalah untuk mengurai kemacetan di Bali selatan. Lalu bagaimana awal kisah atau sejarah jalan tol Bali Mandara ini sehingga bisa dibangun diatas laut? Berikut kami kutip dari detik finance:

Jakarta – Proyek pembangunan jalan tol Bali di atas laut dengan rute Nusa Dua-Ngurah Rai-Tanjung Benoa memiliki cerita unik. Awalnya pembangunan tol ini tidak akan dibangun di atas laut.

Kepala Humas PT Jasa Marga, Wasta Gunadi mengungkapkan, dulunya pembangunan proyek ini akan dibangun melayang di darat, namun karena budaya di Bali tidak mengizinkan ada sebuah bangunan memiliki ketinggian melebihi pura di sekitarnya, maka jadilah proyek ini di bangun membentang di atas laut.

“Tadinya mau dibuatkan jalan tol yang menghubungkan ketiga tempat itu. Tapi saat itu terkendala karena di Bali tidak boleh membangun sebuah bangunan yang tingginya melebihi pura, maksimal 15 meter,” ungkap Wasta saat dihubungi detikFinance, Jumat (27/7/12).

Wasta menyebutkan, seorang Deputi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Sumaryanto menggagas sebuah ide untuk membuat jalan tol ini di atas laut.

“Itu makanya kalau di jalan kendala budaya tadi, maka pemrakarsa itu Pak Sumaryanto, Deputi BUMN dia bikin ide, untuk di atas laut. Kita libatkan pemda, jadilah itu,” tambahnya.

Selain itu, Wasta mengatakan, volume kendaraan di kawasan itu saat ini semakin melonjak. Terlebih di hari libur, turis mancanegara dan domestik berdatangan ke pulau Dewata ini.

“Jalan by pass itu sudah tidak mampu menampung kendaraan, apalagi kalau liburan. Makanya dibuatkan jalan tol penghubung tiga titik tadi,” imbuhnya.

Seperti diketahui, jalan tol ini akan menghubungkan kawasan Bandara Ngurah Rai dengan Kawasan Nusa Dua serta kawasan pelabuhan Benoa (akses Pesanggaran). Proyek ini digarap bersama oleh PT Jasamarga Bali Tol yang merupakan Konsorsium BUMN (Jasa Marga, Angkasa Pura I, Pelindo III, Adhi Karya, Waskita Karya, Wijaya Karya, dan Hutama Karya).

Jalan Tol ini merupakan proyek jalan tol pertama di Pulau Bali. Jalan Tol ini menghubungkan Pelabuhan Benoa, Bandara Internasional Ngurah Rai, dan wilayah Nusa Dua. Jalan Tol ini akan dibangun diatas laut di teluk Benoa. Tol ini ditargetkan akan rampung pada bulan April 2013 dan mulai bisa dioperasikan pada bulan Mei 2013. Sejauh ini, proses pengerjaan tol ini baru mencapai 16%.

Berikut ini komposisi pemegang saham Jalan Tol Benoa Bali (Benoa-Ngurah Rai-Nusa Dua):

PT Jasa Marga 60%
PT Pelindo III 20%
PT Angkasa Pura I 10%
PT Wijaya Karya 5%
PT Adhi Karya 2%
PT Hutama Karya 2%
PT Pengembangan Pariwisata Bali 1%

SUmber: Detik finance

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

As you found this post useful...

Follow us on social media!

Tanjung Benoa Bali merupakan pusat wisata bahari dan watersport di Bali. Butuh bantuan? silakan hubungi kami: 081339633454 (Call, SMS, WhatsApp)

Tinggalkan komentar